Senin, 07 Desember 2015

Learning Delivery Method Synchronus dan Ashynchronus

Pembelajaran jarak jauh (juga disebut juga pendidikan jarak jauh) merupakan pelatihan yang diberikan kepada peserta atau siswa yang tidak berkumpul bersama di satu tempat secara rutin untuk menerima pelajaran secara langsung dari instruktur. Bahan-bahan dan instruksi-instruksi detail yang bersifat khusus dikirimkan atau disediakan untuk para peserta yang selanjutnya melaksanakan tugas-tugas yang akan dievaluasi oleh instruktur. Dalam kenyataannya dapat dimungkinkan instruktur dan peserta tersebut terpisah tidak hanya secara geografis namun juga waktu. Pembelajaran jarak jauh memungkinkan para peserta mengambil kelas kapanpun dan dimanapun. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pendidikan dan pelatihannya dengan tanggung jawab dan komitmen-komitmen lainnya, seperti keluarga dan pekerjaan. Pembelajaran jarak jauh dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. Namun demikian, kesuksesan paket Pembelajaran Jarak Jauh, yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur maupun peserta didik. Berikut ini beberapa pro dan kontra: Kelebihannya yaitu : (1) Mengurangi pengeluaran tambahan, seperti untuk ruang kelas dan staf pengajar. (2) Peserta didik dapat mengontrol kapan mereka belajar dan pada tahapan apa. (3) Pembelajaran jarak jauh dapat lebih dimungkinkan karena peserta didik dapat menyesuaikan pelajarannya sambil bekerja. Kekurangannya yaitu : (1) Waktu dan pekerjaan yang berkaitan dengan penyampaian proses pembelajaran jarak jauh lebih banyak daripada proses pembelajaran secara tatap muka. (2) Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak. (3) Beberapa peserta merasa terasing karena jarak.
Proses pembelajaran jarak jauh dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai teknik dan teknologi. E-learning mungkin merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh yang paling mahal dan paling maju, namun ada cara-cara penyampaian pelatihan lainnya yang telah digunakan dengan berhasil selama bertahun-tahun. Metode penyampaian tersebut antara lain: E-learning: penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta pemrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran melaluichat room (ruang komunikasi), notice board (papan pengumuman), video conferencing, dll. Program televisi: merupakan suatu seri program televisi yang dirancang untuk menyampaikan teknik-teknik dan teori. Metode ini dapat berupa penyiaran melalui saluran kabel atau saluran terestrial atau dengan menyediakan video tape atau DVD. Selama beberapa tahun Open University di Inggris menggunakan teknik ini. Bahan-bahan tertulis: kadangkala disebut kursus melalui surat (correspondence courses), dimana bahan-bahan teks ditulis secara khusus untuk kursus dengan proses belajar jarak jauh, misalnya buku kerja (workbook) yang berisikan tugas-tugas dan latihan-latihan, dimana peserta didik dapat mengerjakannya dengan tingkat kecepatan yang ditentukannya sendiri.
Pembelajaran jarak jauh memerlukan suatu pendekatan yang berbeda dalam hal perencanaan, perancangan, penyampaian kursus dan komunikasi. Peserta membutuhkan motivasi diri untuk memulai dan mengembangkan persistensi dan keahlian-keahlian dalam tugas yang bersifat mandiri (self-directing work). Instruktur akan mengembangkan dan menggunakan metodologi-metodologi dan gaya-gaya pembelajaran baru, mulai dari instruksi langsung hingga mengelola strategi-strategi pembelajaran, memberi dukungan terhadap peserta didik, memfasilitasi perdebatan jarak jauh, serta mendiseminasi informasi dan pandangan-pandangan. Saat membuat bahan-bahan tekstual  untuk pembelajaran jarak jauh, penting sekali bahwa bahan-bahan tersebut ditulis sedemikian rupa dengan mengikutsertakan peserta. Beberapa tip diantaranya : (1) Tulisan dibuat sederhana, tidak bertele-tele, dan jelas. (2) Berikan definisi untuk kata-kata atau peristilahan yang dipergunakan. (3) Gunakan suatu gaya informal dan yang dapat dipahami. (4) Berikan hasil (outcome) pembelajaran yang akan dicapai secara jelas untuk setiap unit/modul. (5) Petakan langkah-langkah bagi peserta tersebut pada saat anda mengemukakan mengenai hasil-hasil (outcome) proses pembelajaran tersebut sehingga mereka mengetahui dimana mereka berada dan hendak kemana selanjutnya. (6) Selingi aktivitas-aktivitas dan latihan-latihan untuk penilaian sendiri (self assessment) secara terus-menerus yang nantinya diakhiri dengan sesuatu yang lebih penting. (7) Bangun pengetahuan dan pemahaman melalui beberapa latihan. Terdapat beberapa faktor penting keberhasilan pembelajaran jarak jauh: (1) Instruktur harus semangat dan konsisten (committed). (2) Tim harus melibatkan dukungan administratif yang baik, tergantung pada jenis bahan dan metode-metode penyampaian yang dipergunakan, serta staf perancangan dan pembuatan yang baik. (3) Bahan-bahan pengajaran harus direncanakan dengan baik sehingga mereka dapat diuji dan selalu tersedia. Sebagian besar pekerjaan dilakukan sebelum bahan-bahan tersebut diterima oleh para peserta. (4) Harus ada fasilitasi dan dorongan terhadap interaksi peserta baik dengan instruktur maupun dengan para peserta sendiri. (5) Pelatih harus tetap berkomunikasi secara rutin dengan semua peserta didik. (6) Kemampuan untuk menggunakan setiap teknologi yang digunakan merupakan keharusan. Harus diujikan dan dijelaskan kepada para peserta sepenuhnya sehingga mereka mereka mengenali dengan baik dan merasa nyaman dengannya. (7) Instruktur perlu menggunakan berbagai metode interaksi dan feedback (misalnya komunikasi satu per satu conference callssnail-mails, e-mail, video dan komunikasi tatap muka dengan menggunakan komputer (computer conferencing). (8) Sangat penting untuk dapat melakukan kursus langsung tatap muka paling tidak satu kali, yang akan lebih baik bila dilakukan diawal dalam rangka membantu para peserta terbiasa dengan rutinitas pembelajaran jarak jauh dan untuk memberikan beberapa arahan mengenai teknik-teknik belajar.
Synchronous e-Learning adalah pembelajaran sinkron yang terjadi melalui sarana elektronik (bersifat real time, biasanya dijadwalkan dalam 1 waktu,kadang dadakan, kolektif dan sering kolaboratif, adanya simulasi maya (peserta didik, fasilitator atau instruktur). Videoconferencing Merupakan Layar penuh video dan audio, baik point-to-point atau jembatan multipoint. Kebanyakan sistem juga mengizinkan berbagi layar dan kamera dokumen sumber sinyal masuk.Menggunakan pengiriman data dengan kecepatan tinggi yang di dedikasikan melalui telepon (Model ISDN), atau melalui Internet (IP model). Webcasting sebagai istilah yang berasal dari konsep penyiaran melalui Web. Sebagai etimologi ini menyiratkan, padaawalnya direferensikan audio dan video yang dikirim dari satu sumber ke beberapa penerima pasif, baik langsung atau permintaan. Webcasting memanfaatkan media streaming untuk mengirimkan audio / video efisien melalui Internet. Media stream dikodekan dan diterjemahkan menggunakan format sistem umum (egWindows Media, RealMedia, Flash Video, QuickTime, atau DivX). Web conferencing Aplikasi berbasis internet dengan kaya set fitur kolaborasi (misalnya audio / video dari presenter dan peserta didik, berbagi aplikasi, whiteboarding dan markup alat, breakout kamar, polling,sarana bertanya dan tanggapan menggunakan emoticon, slide dan media, situs Web tur, obrolan teks publik / swasta).  
Asynchronous learning adalah pembelajaran secara independen  (ruang dan waktu). Peserta didik dapat berinteraksi dengan materi kursus dan satu sama lain pada waktu yang mereka pilih. Sebuah thread diskusi adalah contoh dari sebuah pembelajaran asynchronous. Satu pelajar dapat memposting pemikiran, di jam (atau hari), pelajar lain dapat mengomentari posting. Learning Asynchronous memberikan e-learning banyak daya tariknya. Secara tradisional, siswa perlu hadir secara fisik untuk terlibat dalam belajar dengan siswa lain. Sekarang, peserta didik dapat terlibat satu sama lain ketika yang paling nyaman dan jejak pengetahuan yang tersisa dari diskusi. Di sinkron pembelajaran diskusi hilang (kecuali dicatat dan diindeks) tetapi asynchronous, siswa yang mengikuti di belakang dalam kursus bekerja masih menerima manfaat dari kemampuan untuk membaca posting diskusi. Email merupakan sebuah media dimana kita bisa berkirim pesan dengan orang lain, dimana email bersifat (free time) bisa dibaca dimana saja (adanya koneksi internet) menggunakan perangkat mobile atau perangkat computer yang sudah terintegrasi secara umum. Email mengubah tata cara berkirim surat menjadi lebih mudah dan lebih efisien. Dan cepat waktu. Podcasting adalah sebuah sistem untuk mendownload file dari berbagai sumber seperti radio internet, ke dalam komputer personal dan mendengarkannya melalui komputer ataupun player media digital. Untuk dapat menikmati layanan ini, anda perlu melakukan registrasi pada radio internet ataupun sumber-sumber lain, dengan menggunakan software khusus. Setelah itu, software ini secara otomatis akan mendownload ke dalam komputer anda, setiap episode terbaru yang muncul di internet. Anda dapat mendengarkannya kapan saja dan di manasaja, seperti pada saat berangkat atau pulang dari kerja.

Daftar Pustaka

Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh. Jakarta : Rosda
PIP Jones. 2013. Pengantar Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Hannay, Maureen. 2006. Perceptions of Distance Learning: A Comparison of Online and Traditional Learning. 

E-Learning

Perkembangan teknologi sekarang semakin maju , dengan adanya internet apasaja yang kita cari ada di internet. Bahkan kebutuhan belajarpun sudah ada di internet. Contohnya E-Learning yang sekarang marak digunakan dalam kalangan guru dan siswa. E-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau jaringan internet. E-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer ditempat masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan dikelas. E-learning sering pula dipahami sebagai bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari internet di jaringan lokal atau internet. E-Learning digunakan sebagai sarana pembelajaran tanpa harus bertatap muka dan untuk mempersingkat waktu. E-Learning mencakup antara pembelajaran secara formal maupun informal. Untuk pembelajaran secara formal misalnya, kurikulum, mata pembelajaran, dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang sudah disepakati. Dan secara informal misalnya, website pribadi, oganisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa dan produknya.
Manfaat e-learning bagi para siswa adalah dengan adanya e-learning meningkatkan fleksibilitas belajar yang tinggi atau kita dapat mengakses materi belajar secara berulang dan tidak terbatas. Siswa juga dapat beriteraksi secara langsung dengan gurunya melalui email atau chat. E-learning juga diharapkan mampu mengurangi tujuan negatif siswa terhadap internet. Manfaat bagi pengajar atau guru/dosen yaitu guru/dosen dapat dengan mudah memperbaharui materi-materi belajar untuk para siswa. Guru/dosen juga dapat memperbaharui proses pengajaran sesuai dengan perkembangan yang terjadi setiap tahun sehingga siswa tidak merasa cepat bosan.  Guru/dosen juga dapat mengontrol kegiatan siswanya melalui iinternet. E-learning juga membuat biaya studi lebih ekonomis dan e-learning mempermuda in teraksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta idik dengan guru/dosen/sesama peserta didik. Peserta didik juga dapat saling berbagi informasi. Tetapi e-learning juga mempunyai dampak negatif yaitu dalam e-leraning, faktor kehadiran guru taua pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer. Kehadiran guru/dosen sebagai makhluk yang hidup dapat berinteraksi secara langsung dengan para siswa telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-leraning ini. Inilah yang menjadi kekurangan dari sistem e-leraning.

Kelebihan-kelebihan tersebut membuat para pendidik dan pelajar menjadi kurang bersosialisasi dan kurang berinteraksi secara langsung. Dengan adanya e-learning menjadikan siswa terlalu bergantung pada internet sehingga siswa malas membaca buku karena mengandalkan interenet. Sedangkan beberapa pengajar menjadi malas untuk menghadiri proses pembelajaran secara langsung karena mengandalkan e-learning untuk memberikan materi pembelajaran dan tugas-tugas bahkan mengadakan tes tanpa bertatap muka secara langsung. Sebaiknya guru/dosen tidak mengandalkan atau menjadikan e-learning satu-satunya media pembelajaran. Tetapi guru/dosen seharusnya juga mengajar secara manual tanpa menggunakan media elektronik agar tidakk menjadikan siswa malas.