Pembelajaran jarak jauh (juga disebut juga pendidikan jarak jauh) merupakan
pelatihan yang diberikan kepada peserta atau siswa yang tidak berkumpul bersama
di satu tempat secara rutin untuk menerima pelajaran secara langsung dari
instruktur. Bahan-bahan dan instruksi-instruksi detail yang bersifat khusus
dikirimkan atau disediakan untuk para peserta yang selanjutnya melaksanakan tugas-tugas
yang akan dievaluasi oleh instruktur. Dalam kenyataannya dapat dimungkinkan
instruktur dan peserta tersebut terpisah tidak hanya secara geografis namun
juga waktu. Pembelajaran jarak jauh memungkinkan para peserta mengambil
kelas kapanpun dan dimanapun. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan
pendidikan dan pelatihannya dengan tanggung jawab dan komitmen-komitmen
lainnya, seperti keluarga dan pekerjaan. Pembelajaran jarak jauh dapat sangat
efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan memiliki motivasi
kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan melakukan proses
belajar secara mandiri. Namun demikian, kesuksesan paket Pembelajaran Jarak
Jauh, yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap
muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur maupun
peserta didik. Berikut ini beberapa pro dan kontra: Kelebihannya yaitu : (1) Mengurangi pengeluaran tambahan, seperti untuk ruang
kelas dan staf pengajar. (2) Peserta didik dapat mengontrol kapan mereka
belajar dan pada tahapan apa. (3) Pembelajaran jarak jauh dapat lebih
dimungkinkan karena peserta didik dapat menyesuaikan pelajarannya sambil
bekerja. Kekurangannya yaitu : (1) Waktu dan pekerjaan yang berkaitan
dengan penyampaian proses pembelajaran jarak jauh lebih banyak daripada proses
pembelajaran secara tatap muka. (2) Dukungan administratif untuk proses
pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang
mungkin sangat banyak. (3) Beberapa peserta merasa terasing karena jarak.
Proses pembelajaran jarak jauh dapat disampaikan dengan menggunakan
berbagai teknik dan teknologi. E-learning mungkin merupakan
bentuk pembelajaran jarak jauh yang paling mahal dan paling maju, namun ada
cara-cara penyampaian pelatihan lainnya yang telah digunakan dengan berhasil
selama bertahun-tahun. Metode penyampaian tersebut antara lain: E-learning:
penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta
pemrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi dengan
bahan-bahan pelajaran melaluichat room (ruang komunikasi), notice
board (papan pengumuman), video conferencing, dll. Program
televisi: merupakan suatu seri program televisi yang dirancang untuk
menyampaikan teknik-teknik dan teori. Metode ini dapat berupa penyiaran melalui
saluran kabel atau saluran terestrial atau dengan menyediakan video tape atau
DVD. Selama beberapa tahun Open University di Inggris menggunakan teknik ini.
Bahan-bahan tertulis: kadangkala disebut kursus melalui surat (correspondence
courses), dimana bahan-bahan teks ditulis secara khusus untuk kursus dengan
proses belajar jarak jauh, misalnya buku kerja (workbook) yang berisikan
tugas-tugas dan latihan-latihan, dimana peserta didik dapat mengerjakannya
dengan tingkat kecepatan yang ditentukannya sendiri.
Pembelajaran jarak jauh
memerlukan suatu pendekatan yang berbeda dalam hal perencanaan, perancangan, penyampaian
kursus dan komunikasi. Peserta membutuhkan motivasi diri untuk memulai dan
mengembangkan persistensi dan keahlian-keahlian dalam tugas yang bersifat
mandiri (self-directing work). Instruktur akan mengembangkan dan
menggunakan metodologi-metodologi dan gaya-gaya pembelajaran baru, mulai dari
instruksi langsung hingga mengelola strategi-strategi pembelajaran, memberi
dukungan terhadap peserta didik, memfasilitasi perdebatan jarak jauh, serta
mendiseminasi informasi dan pandangan-pandangan. Saat membuat bahan-bahan
tekstual untuk pembelajaran jarak jauh, penting sekali bahwa bahan-bahan
tersebut ditulis sedemikian rupa dengan mengikutsertakan peserta. Beberapa tip
diantaranya : (1) Tulisan
dibuat sederhana, tidak bertele-tele, dan jelas. (2) Berikan definisi untuk
kata-kata atau peristilahan yang dipergunakan. (3) Gunakan suatu gaya
informal dan yang dapat dipahami. (4) Berikan hasil (outcome)
pembelajaran yang akan dicapai secara jelas untuk setiap unit/modul. (5) Petakan
langkah-langkah bagi peserta tersebut pada saat anda mengemukakan mengenai
hasil-hasil (outcome) proses pembelajaran tersebut sehingga mereka
mengetahui dimana mereka berada dan hendak kemana selanjutnya. (6) Selingi aktivitas-aktivitas
dan latihan-latihan untuk penilaian sendiri (self assessment) secara
terus-menerus yang nantinya diakhiri dengan sesuatu yang lebih penting. (7) Bangun
pengetahuan dan pemahaman melalui beberapa latihan. Terdapat beberapa faktor
penting keberhasilan pembelajaran jarak jauh: (1) Instruktur harus semangat dan
konsisten (committed). (2) Tim harus melibatkan dukungan administratif
yang baik, tergantung pada jenis bahan dan metode-metode penyampaian yang
dipergunakan, serta staf perancangan dan pembuatan yang baik. (3) Bahan-bahan
pengajaran harus direncanakan dengan baik sehingga mereka dapat diuji dan
selalu tersedia. Sebagian besar pekerjaan dilakukan sebelum bahan-bahan
tersebut diterima oleh para peserta. (4) Harus ada fasilitasi dan dorongan
terhadap interaksi peserta baik dengan instruktur maupun dengan para peserta
sendiri. (5) Pelatih harus tetap berkomunikasi secara rutin dengan semua
peserta didik. (6) Kemampuan untuk menggunakan setiap teknologi yang digunakan
merupakan keharusan. Harus diujikan dan dijelaskan kepada para peserta
sepenuhnya sehingga mereka mereka mengenali dengan baik dan merasa nyaman
dengannya. (7) Instruktur perlu menggunakan berbagai metode interaksi dan feedback (misalnya
komunikasi satu per satu conference calls, snail-mails,
e-mail, video dan komunikasi tatap muka dengan menggunakan komputer (computer
conferencing). (8) Sangat penting untuk dapat melakukan kursus langsung
tatap muka paling tidak satu kali, yang akan lebih baik bila dilakukan diawal
dalam rangka membantu para peserta terbiasa dengan rutinitas pembelajaran jarak
jauh dan untuk memberikan beberapa arahan mengenai teknik-teknik belajar.
Synchronous e-Learning adalah pembelajaran sinkron yang terjadi melalui sarana elektronik
(bersifat real time, biasanya dijadwalkan dalam 1 waktu,kadang
dadakan, kolektif dan sering kolaboratif, adanya simulasi maya (peserta didik,
fasilitator atau instruktur). Videoconferencing Merupakan
Layar penuh video dan audio, baik point-to-point atau jembatan multipoint.
Kebanyakan sistem juga mengizinkan berbagi layar dan kamera dokumen sumber
sinyal masuk.Menggunakan pengiriman data dengan kecepatan tinggi yang di dedikasikan
melalui telepon (Model ISDN), atau melalui Internet (IP model). Webcasting sebagai istilah yang berasal
dari konsep penyiaran melalui Web. Sebagai etimologi ini menyiratkan,
padaawalnya direferensikan audio dan video yang dikirim dari satu sumber ke
beberapa penerima pasif, baik langsung atau permintaan. Webcasting memanfaatkan
media streaming untuk mengirimkan audio / video efisien melalui Internet. Media
stream dikodekan dan diterjemahkan menggunakan format sistem umum (egWindows
Media, RealMedia, Flash Video, QuickTime, atau DivX). Web conferencing Aplikasi berbasis internet dengan kaya set fitur
kolaborasi (misalnya audio / video dari presenter dan peserta didik, berbagi
aplikasi, whiteboarding dan markup alat, breakout kamar, polling,sarana bertanya
dan tanggapan menggunakan emoticon, slide dan media, situs Web tur, obrolan
teks publik / swasta).
Asynchronous learning adalah pembelajaran secara independen (ruang dan waktu). Peserta didik dapat
berinteraksi dengan materi kursus dan satu sama lain pada waktu yang mereka
pilih. Sebuah thread diskusi adalah contoh dari sebuah pembelajaran
asynchronous. Satu pelajar dapat memposting pemikiran, di jam (atau hari),
pelajar lain dapat mengomentari posting. Learning Asynchronous memberikan
e-learning banyak daya tariknya. Secara tradisional, siswa perlu hadir secara
fisik untuk terlibat dalam belajar dengan siswa lain. Sekarang, peserta didik
dapat terlibat satu sama lain ketika yang paling nyaman dan jejak pengetahuan
yang tersisa dari diskusi. Di sinkron pembelajaran diskusi hilang (kecuali
dicatat dan diindeks) tetapi asynchronous, siswa yang mengikuti di belakang
dalam kursus bekerja masih menerima manfaat dari kemampuan untuk membaca
posting diskusi. Email merupakan
sebuah media dimana kita bisa berkirim pesan dengan orang lain, dimana email
bersifat (free time) bisa dibaca dimana saja (adanya koneksi internet)
menggunakan perangkat mobile atau perangkat computer yang sudah terintegrasi
secara umum. Email
mengubah tata cara berkirim surat menjadi lebih mudah dan lebih efisien. Dan
cepat waktu. Podcasting
adalah sebuah sistem untuk mendownload file dari berbagai sumber seperti radio
internet, ke dalam komputer personal dan mendengarkannya melalui komputer
ataupun player media digital. Untuk dapat menikmati layanan ini, anda perlu
melakukan registrasi pada radio internet ataupun sumber-sumber lain, dengan
menggunakan software khusus. Setelah itu, software ini secara otomatis akan
mendownload ke dalam komputer anda, setiap episode terbaru yang muncul di
internet. Anda dapat mendengarkannya kapan saja dan di manasaja, seperti pada
saat berangkat atau pulang dari kerja.
Daftar Pustaka
Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan
Jarak Jauh. Jakarta : Rosda
PIP
Jones. 2013. Pengantar Teori Sosial.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Hannay, Maureen. 2006. Perceptions of Distance Learning: A Comparison of Online and Traditional Learning.